Selasa, 10 Februari 2015

Silsilah keluarga Uno

Rabu, 28 Januari 2015

Rasulullah SAW mengatakan dalam H.R Bukhari dan Muslim bahwa “barang siapa yang ingin rizkinya diluaskan dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menghubungkan tali silaturahim.”

Istilah silaturahim sering diartikan sebagai kegiatan kunjung-mengunjungi, saling bertegur sapa, saling menolong, dan saling berbuat kebaikan. Bila dicermati dari asal katanya yakni shilat atau washl yang berarti menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang, maka silaturahim diartikan sebagai menghubungkan kasih sayang antar sesama. Silaturahim juga bermakna menghubungkan mereka yang sebelumnya terputus hubungan atau interaksi, dan memberi kepada orang yang tidak memberi kepada kita, sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah Saw, bahwa beliau bersabda, "Yang disebut bersilaturahim itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahim itu ialah menyambungkan apa yang telah putus" (HR Bukhari).

Silaturahim, juga memiliki fadhilah yang mustajab untuk mendatangkan kebaikan, bahkan keburukan bila memutuskannya, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW: "Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan, sabda Rasulullah SAW, adalah balasan (pahala) orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahim, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah balasan (siksaaan) bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR Ibnu Majah).

Dalam sebuah hadis diungkapkan, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasul pada para sahabat. "Tentu saja," jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal saleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahim" (HR Bukhari Muslim).

Oleh karena itu, dalam rangka menjalin tali silaturahim antar kerabat Uno, dilakukanlah Reuni Keluarga Besar Uno yang hingga saat ini telah dilakukan sebanyak 7 kali, yaitu : 
  1. Reuni pertama diadakan di Jakarta, di kediamannya Bapak Ir. Razif Halik Uno (Henk Uno). Pada saat itu kerabat Uno yang hadir masih terbatas pada keturunan Sander Uno bin Aneto Uno bin Mufti Guru Uno. Pada pertemuan tersebut timbul gagasan untuk melakukan reuni berikutnya dengan mengundang kerabat Uno dari semua keturunan Mufti Guru Uno.
  2. Reuni kedua diadakan di Bandung, tanggal 31 Januari 1999 di kediamannya Bapak Ir. Supardji M. Uno. Pada pertemuan tersebut dipaparkan silsilah keluarga besar Uno yang tertulis dalam buku Silsilah Keluarga Besar Uno (Mufti Guru) yang disusun oleh almarhum Bapak Hasan Uno bin Amir Uno bin Aneto Uno dan diketik oleh Bapak Ir. Ramdhan Uno bin Mokasif Uno bin Sander Uno bin Aneto Uno.
  3. Reuni ketiga diadakan di Gorontalo, tanggal 13 dan 14 Januari 2001 (masih dalam suasana Idul Fitri 1421 H) di kediaman almarhum Bapak Hi. Robinson Uno yang juga menjadi Ketua Panitia dibantu oleh Bapak Ir. Yanto Uno, M.Sc dan Ibu Nurmala Sugianto Uno. Hadir pada pertemuan tersebut kerabat Uno dari Gorontalo, Jakarta, Bandung, Makassar, Manado. Dalam pertemuan tersebut dilakukan juga bakti sosial ke keluarga Uno yang kurang mampu, sarasehan dan ziarah ke makam leluhur.
  4. Reuni keempat diadakan di Kota Manado dari tanggal 29 November sampai dengan 1 Desember 2003 (4 hari setelah Idul Fitri 1424 H) bertempat di Hotel Achlan Manado. Ketua Panitia adalah almarhum Bapak H. Husin Uno. Hadir pada pertemuan tersebut sekitar 400 orang kerabat Uno dari Manado, Gorontalo, Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Palu. Acara reuni adalah : - Sarasehan tentang keikutsertaan marga Uno dalam mendukung kegiatan pembangunan di tanah leluhur Gorontalo, - Bakti sosial. - Mengikuti Festival Tombilatohe di Gorontalo tanggal 21 sampai 22 November 2003 bagi peserta reuni yang sempat ke Gorontalo sebelum ke Manado, - Rekreasi ke obyek wisata Bunaken, Lokon Resort, Danau Tondano, Waruga, - Ziarah ke makam para wali Kiai Mojo atau Imam Bonjol.
  5. Reuni kelima diadakan di Gorontalo, tanggal 16 Oktober 2007 (3 hari sesudah Idul Fitri 1428 H) bertempat di Pentadio Resort. Ketua Panitia adalah Bapak Drs. Sugianto. Hadir sekitar 700 orang kerabat Uno dan acara pada pertemuan tersebut selain temu kangen adalah sarasehan dipimpin oleh Bapak Prof. Dr. Hamzah B. Uno yang menghasilkan gagasan pembentukan Yayasan Keluarga Besar Uno.
  6. Reuni keenam diadakan di Kabupaten Gorontalo Utara (Pantai Monano Anggrek), tanggal 4 September 2011. Panitia pelaksana adalah Bapak Drs.  Haris Uno sebagai Ketua Panitia, Ibu Novin Uno S. Sos sebagai Sekretaris, Bapak Soyan Uno, S.Pd. sebagai Bendahara. Peserta yang hadir sekitar 1000 orang kerabat Uno. Hasil pertemuan merekomendasikan reuni berikutnya diadakan di Manado 2 tahun kemudian.
  7. Reuni ketujuh diadakan di Kota Manado, tanggal 18 Agustus 2013 bertempat di obyek wisata Pondok Daun di daerah Kalasey. Sebelumnya pada tanggal 17 Agustus 2013 di kediaman Ibu Silvana Uno (putri alm. Bpk. Hi. Robinson Uno) diadakan pembacaan doa untuk para sesepuh dan kerabat Uno yang telah meninggal dunia dan seluruh kerabat Uno yang masih hidup. Selanjutnya di obyek wisata Pondok Daun diadakan tukar menukar pandangan tentang Ikatan Keluarga Besar Uno, saran, masukan dan upaya bagi para caleg dari Keluarga Uno agar bisa duduk sebagai anggota DPRD kota dan Provinsi. Ada tiga orang caleg yaitu : Bapak Thaib Uno dan Ibu Irmawaty Uno caleg untuk DPRD Kota Manado, dan Bapak Drs. Jimmy Rivai Uno caleg untuk DPRD Provinsi Gorontalo.
    Acara pada tgl. 18 Agustus 2013 selain sambutan oleh Bapak.. Pahlawan Uno sebagai Ketua Panitia, Bapak Drs. Sugianto sebagai Ketua Umum IKBU, arahan dari Bapak Prof. Dr. Hamzah B. Uno sebagai Ketua Pembina IKBU, juga ada 2 orang pembicara yaitu  Bapak Dr. Indra Cahya Uno  yang memaparkan tentang Yayasan Mien R. Uno, kiat-kiat menjadi usahawan dan menyarankan agar wacana pendirian Yayasan Uno bisa segera terwujud sehingga bisa bekerja sama dengan Yayasan Mien R. Uno. Pembicara kedua adalah Ibu Dr. Lynn Clayton yang diundang oleh panitia atas prakarsa Bapak Henk Uno. Ibu Lynn adalah Doktor Eko-Biologi babi rusa dari Oxford University, Inggris yang telah menghabiskan waktu selama 26 tahun di Hutan Nantu, hutan purba yang kaya akan flora dan fauna endemik seperti babi rusa, anoa, maleo dan lan-lain yang terletak di Boliyohutu, Kabupaten Gorontalo agar hutan tersebut tetap tejaga dari perusakan dan penebangan pohon secara liar. Panitia berharap Keluarga Uno bisa menjadi pelopor untuk melestarikan hutan-hutan yang ada di Gorontalo pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Reuni kedelapan direncanakan di Kota Gorontalo pada bulan Juli 2015 beberap hari setelah Idul Fitri 1436 H.

Foto reuni pertama di Jakarta :


 Foto reuni kedua di Bandung :


Foto reuni ketujuh di Manado
Foto ke 1 : Sambutan Ketua Panitia Bapak Pahlawan Uno
Foto ke 2 : Pembicara I : Bapak Dr. Indra Uno
Foto ke 3 : Pengarahan dari Bapak Prof. Dr. Hamzah B. Uno
Foto ke 4 : Pembicara II : Ibu Dr. Lynn Clayton dari Inggris
Foto ke 5 - 8 : Suasana acara reuni





Jumat, 16 Mei 2014

Uno

UNO adalah salah satu nama marga (famili) dari daerah Gorontalo di Provinsi Gorontalo (dahulu Provinsi Sulawesi Utara). Menurut riwayat, cikal bakal marga Uno di Gorontalo berasal dari salah satu keturunan Sultan Botutihe bernama Unonongo. Salah satu anak dari Unonongo bernama UNO yaitu salah satu ulama besar di daerah Gorontalo yang diberi gelar Mufti Guru, sehingga beliau dikenal dengan nama Mufti Guru Uno. Dari Mufti Guru Uno inilah anak-anaknya kemudian menambahkan Uno di belakang namanya sebagai nama marga sampai ke generasi berikutnya yang pada saat ini sudah mencapai generasi ke tujuh.

Nama Uno terdapat juga di beberapa negara antara lain :
  • Sosuke Uno (1922-1998) , perdana menteri di Jepang pada periode tahun 1989
  • Kozo Uno, lahir tahun 1897, ahli ekonomi dari Jepang
  • Michael Toshiyuki Uno, sutradara film dan televisi dari Jepang
  • Uno Ahren, arsitek dari Swedia
  • Uno Cygnaeus (1810-1888), pendeta dan edukator dari Finlandia
  • Uno Laht (1924-2008), penulis dari Estonia
  • Uno Svenningson, penyanyi pop dari Swedia
  • Uno von Troil (1786-1803), Uskup agung dari Uppsala (nama kota di Swedia).
tetapi tidak jelas apakah nama Uno tersebut merupakan nama marga atau nama famili.

UNO adalah singkatan dari United Nations Organization yaitu Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Istilah United Nations Organization apabila disingkat yaitu menjadi UNO. Akronim  UNO (United Nations Organization) merupakan singkatan/akronim resmi dalam Bahasa Indonesia. Selain itu, UNO adalah singkatan dari beberapa nama organisasi antara lain :
UNO adalah juga singkatan dari beberapa universitas di dunia, antara lain :

Ada beberapa nama tempat yang menggunakan kata Uno antara lain :

Uno digunakan juga sebagai merk mobil antara lain :

Permainan yang menggunakan kata Uno antara lain :

Dalam bahasa Spanyol dan Italia arti kata "uno" adalah "salah satu", tetapi bila ditambah kata numero maka artinya menjadi nomor satu (Numero Uno).

Kembali ke Uno yang menjadi nama marga atau nama famili di daerah Gorontalo. Dalam buku Silsilah Keluarga Uno yang disusun oleh Hasan Uno bin Amir Uno bin Aneto Uno dan diketik oleh Ramdhan Uno bin Mokasif Uno bin Sander Uno bin Aneto Uno pada tahun 1995, ditulis bahwa Unonongo sendiri tidak diketahui keturunan yang keberapa dari Sultan Botutihe, tetapi menurut riwayat silsilah keluarga Gobel, Unonungo berada di bawah atau satu garis keturunan dengan Raja Hubulo yang juga adalah keturunan Sultan Botutihe.

Menurut riwayat yang lain, Unonongo adalah cucu dari salah seorang putra Sultan Botutihe yang bergelar "Imam Podeita". Imam Podeita mempunyai seorang anak laki-laki bernama Bila dan seorang anak perempuan bernama Dumbe. Unonongo adalah anaknya Bila sedangkan salah seorang anak dari Dumbe adalah Kadlim Datau yang terkenal bergelar "Ta Lodelo Imani Datau" yang pada akhirnya melahirkan marga Datau.

Menurut silsilah keluarga Kaluku yang disusun oleh Benny Kaluku, diriwayatkan bahwa salah seorang istri dari Mufti Guru Uno bernama Welemoyiyo, dan Welemoyiyo sendiri adalah saudara perempaun dari Mufti Kaluku. Ayah dari Mufti Kaluku dan Welemoyiyo bernama Walaopulu Pane.

Jika seluruh riwayat ini benar, maka :
  1. Rumpun keluarga Uno dengan rumpun keluarga Botutihe dan rumpun keluarga Gobel sudah merupakan saudara dari awal keturunan.
  2. Rumpun keluarga Uno dengan rumpun keluarga Datau dan rumpun keluarga Kaluku sebenarnya sudah merupakan saudara sepupu sejak dari generasi awal.
Mufti Guru Uno mempunyai 6 orang anak laki-laki dari 2 orang istrinya, tetapi tidak jelas apakah Mufti Guru Uno juga mempunyai anak perempuan. Keenam anak tersebut adalah :
Dari istri pertama lahir :
1. Aliwu Uno
2. Aneto Uno
3. Bahu Uno
Dari istri kedua lahir :
4. Kamu Uno
5. Ahmad Uno
6. Kadir Uno
Keenam orang bersaudara inilah merupakan generasi pertama dari keturunan-keturunan marga Uno selanjutnya.

 
Dalam buku yang dibagikan pada saat diselenggarakannya Musyawarah Besar Ikatan Keluarga Besar Uno di Gorontalo pada tanggal 26 Januari 2013 ditulis bahwa sesuai silsilah yang berhuruf Arab Pegon, Mufti Guru Uno (Moputi Uno) adalah keturunan ke 4 Raja Biya (Limboto). Raja Biya ini mempunyai anak bernama Imam Nawa, Imam Nawa mempunyai anak bernama Nur Podeita, Nur Podeita mempunyai anak bernama Moputi Bila dan Moputi Bila mempunyai anak bernama Moputi Uno (Mufti Guru Uno). Tetapi ditulis pula bahwa asal usul Moputi Uno dalam buku tersebut perlu diperbaiki.

Dalam buku Silsilah Keluarga Besar Uno yang disusun oleh Hasan Uno tahun 1995, tercatat sebanyak 406 orang yang bermarga Uno dan 93 orang yang tidak bermarga Uno tetapi merupakan keturunan dari Mufti Guru Uno, sehingga jumlah keturunan Mufti Guru Uno yang tercatat dalam buku tersebut adalah sebesar 502 orang. Saat ini sedang disusun kembali Silsilah Keluarga Besar Uno dan sampai saat ini telah tercatat sebanyak 759 orang yang bermarga Uno dan 275 orang yang tidak bermarga Uno, sehingga berjumlah 1034 orang. Dalam buku silsilah tersebut tidak hanya tertulis nama-nama dari mereka yang bermarga Uno tetapi juga yang tidak bermarga Uno, bahkan ada yang hanya ibunya bermarga Uno tetapi anak-anaknya tetap mau menggunakan marga Uno di belakang namanya, hal ini tidak menjadi masalah. Bagi siapa saja yang merasa merupakan keturunan dari Mufti Guru Uno dapat saja dicantumkan dalam buku tersebut.

Saat ini sudah terbentuk Ikatan Keluarga Besar Uno (IKBU) yang berpusat di Gorontalo dengan beberapa cabang di kota-kota besar di Indonesia. Tujuan dibentuknya IKBU adalah :
  1. Menjaga dan meningkatkan tali silaturahim antar keluarga besar Uno
  2. Memberikan kontribusi yang nyata untuk keluarga besar Uno
  3. Sebagai wadah dan forum silaturahim antar keluarga besar Uno dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga Uno.
Musyawarah Besar pertama IKBU diselenggarakan pada tanggal 26 Januari 2013. Pada saat itu terpilih Bapak Sugianto (suami dari Ibu Nurmala Uno) sebagai Ketua IKBU dan Bapak Prof. Dr. Hi. Hamzah B. Uno sebagai Ketua Dewan Pembina.



    Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!